Pemimpin sejatinya berpihak pada kebenaran sehingga kaum minoritas yg berjalan diatas landasan kebenaran tidak merasa terintimidasi ketika menyuarakan ke-anomali-an hati nurani yang dirasa.
Pemimpin sejatinya punya keberanian untuk mendoakan gerbang-gerbang beton kejahilan yang tebal. Sehingga disana tidak ada seorang atau sekelompok pihak merasa tenang melakukan kejahatan walaupun berada dibagikan.
Pemimpin seharusnya tidak cuma pintar bersiasat tapi juga "merasa" ketika memutuskan sesuatu di tengah pelik kepentingan yang sedang bergejolak.
Pemimpin itu tidak akan bisa tidur nyenyak selama beban dipundaknya masih dipikulnya dan jeratan kepercayaan rakyatnya masih melingkari kakinya.
Pemimpin tak perlu melempar tanggung jawab pada orang lain, karena ia lah sang simbol tertinggi.
Pemimpin memang manusia, tapi ia ialah manusia yang sadar betul bahwa ijin Allah harus menyertainya agar bisa menyelesaikan amanahnya.
Dan yang paling penting yang harus disadari,
Pemimpin bukanlah "jabatan" dengan akses dewa semata.
Gubahan : FA
0 komentar:
Post a Comment