manusia... terlahir dari keadaan tidak bisa melihat, tidak bisa berbicara, hanya bisa mendengar dan mencium aroma... suatu bentuk tindakan yang sama sekali tidak bisa mengekspresikan diri selain dengan menangis dan merengek... itulah sejatiny manusia diawal kehidupannya... mulai dari mendengar dan mencium, berkembang menjadi dapat melihat sekeliling, lengkap sudah indra manusia dalam "mengamati" kenyataan dunia ini...
Otak manusia yang masih kosong dan mudah menerima ajaran apa saja mulai bereaksi setiap mendapatkan hal baru apa yang dilihatnya, apa yang diciumnya, dan apa yang didengarnya... berkembang pesat hingga dapat merangsang organ2 lain seperti tangannya yang digunakannya untuk meraba bentuk dan struktur kehidupan yang kasar dan halus, yang kering dan basah, yang panas dan dingin... semakin lengkap indra manusia...
Lalu setelah semua organ mulai berfungsi seperti pada waktunya, indra terakhir yang diaktifkan oleh otak adalah mulut sebagai perantara apa yang kita pikirkan dengan cara orang berkomunikasi secara normal...
Dan mulai saat itu, apa yang telah dilakukan sebelumnya mulai memudar dan mengkonsentrasikannya pada mainan baru yang disebut "belajar bicara"... respon untuk mengamati / riset tentang kehidupan mulai berkurang...masih berlanjut, namun kadarnya agak dikurangi...
Perlahan demi perlahan pelafalan kata yang keluar mulai diperbaiki, semakin hari semakin baik, hingga akhirnya dewasa... sebenarnya pada saat dewasa ini lah harusnya seorang manusia terlahir kembali menjadi manusia baru, karena walaupan ia tetap menjadi manusia, namun ia kembali memasuki kehidupan baru... kehidupan dimana ia mulai mengenal tanggung jawab, mulai peka terhadap lingkungan, mulai memahami sosialisme yg ada disekitar, belajar dan belajar lagi tentang hidup....
Namun apa yang dilakukan kebanyakan manusia ketika ia beranjak dewasa?... Mereka yang telah terlatih dengan lidahnya lupa akan fungsi organ lain yang lebih penting dalam mempelajari kehidupan barunya.... ia lupa mendengarkan orang lain, ia hanya ingin didengar oleh orang lain, ia lupa bahwa ia harus belajar lagi... dan harusnya pada saat peranjakan ini, belajar tidak akan ada habisnya, walau waktu telah menemui ajalnya...Agar kita tidak menjadi "Tuhan" dan selalu ingat "siapa sebenarnya kita..."
Otak manusia yang masih kosong dan mudah menerima ajaran apa saja mulai bereaksi setiap mendapatkan hal baru apa yang dilihatnya, apa yang diciumnya, dan apa yang didengarnya... berkembang pesat hingga dapat merangsang organ2 lain seperti tangannya yang digunakannya untuk meraba bentuk dan struktur kehidupan yang kasar dan halus, yang kering dan basah, yang panas dan dingin... semakin lengkap indra manusia...
Lalu setelah semua organ mulai berfungsi seperti pada waktunya, indra terakhir yang diaktifkan oleh otak adalah mulut sebagai perantara apa yang kita pikirkan dengan cara orang berkomunikasi secara normal...
Dan mulai saat itu, apa yang telah dilakukan sebelumnya mulai memudar dan mengkonsentrasikannya pada mainan baru yang disebut "belajar bicara"... respon untuk mengamati / riset tentang kehidupan mulai berkurang...masih berlanjut, namun kadarnya agak dikurangi...
Perlahan demi perlahan pelafalan kata yang keluar mulai diperbaiki, semakin hari semakin baik, hingga akhirnya dewasa... sebenarnya pada saat dewasa ini lah harusnya seorang manusia terlahir kembali menjadi manusia baru, karena walaupan ia tetap menjadi manusia, namun ia kembali memasuki kehidupan baru... kehidupan dimana ia mulai mengenal tanggung jawab, mulai peka terhadap lingkungan, mulai memahami sosialisme yg ada disekitar, belajar dan belajar lagi tentang hidup....
Namun apa yang dilakukan kebanyakan manusia ketika ia beranjak dewasa?... Mereka yang telah terlatih dengan lidahnya lupa akan fungsi organ lain yang lebih penting dalam mempelajari kehidupan barunya.... ia lupa mendengarkan orang lain, ia hanya ingin didengar oleh orang lain, ia lupa bahwa ia harus belajar lagi... dan harusnya pada saat peranjakan ini, belajar tidak akan ada habisnya, walau waktu telah menemui ajalnya...Agar kita tidak menjadi "Tuhan" dan selalu ingat "siapa sebenarnya kita..."